Jumat, 19 Juni 2015

pertanyaan buat guru bimbingan dan konse3ling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan konseling memberikan pengertian yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan. Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya. Chiskolm dalam McDaniel, dalam Prayitno dan Erman Amti (1994: 94), mengungkapkan bahwa bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri. Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101). Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya. Pengertian Bimbingan Konseling Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup. 1.2 Tujuan Tujuan dari pelaksanaan wawancara ini adalah mengetahui program pelaksanaan pelayanan BK di MAN Pandeglang. Pertanyaan Wawancara untuk Guru Bimbingan dan Konseling 1. Nama : A Fauzi Roihanu Saidah Ika Magfirotu Warohmah 2. Sekolah yang diobservasi : MAN Pandeglang 3. Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling 4. Jurusan/Kelas/Semester : PAI/F/4 5. Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan 6. Dosen : Meilla Dwi Nurmala S.Psi, M.Pd,. Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten Pertanyaan 1. Menurut bapak apakah penting bk diadakan di sekolah? 2. Menurut bapak apa masalah yang sering muncul di sekolah, yang harus ditangani oleh BK? 3. Apa saja kegiatan-kegiatan dari BK di sekolah yang dilakukan? 4. Menurut bapak , pelayanan BK di MAN Pandeglang ini sudah sejauh mana? 5. Selain guru BK, menurut bapak adakah pihak lain yang ikut berperan dalam BK? 6. Apakah ada kerjasama antara guru BK dengan guru kelas? 7. Sejauh manakah guru mata pelajaran berperan dalam program BK? 8. Apakah guru memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa yang membutuhkan pelayanan BK, atau hanya orang-orang tertentu saja? 9. Apakah ada masalah yang paling berat yang pernah ditangani oleh BK? 10. Apakah ada essay yang diberikan kepada siswa untuk diisi oleh siswa yang mempunyai permasalahan? ORGANISASI PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI MAN PANDEGLANG Kepala Sekolah : Asep Bakti Agus M. M.Pd,. Wakil Kepala Sekolah :Haryadi Komite : Drs. Najwani Tata Usaha : H. Rosyid S.Ag Guru Pembimbing : Dra. N. Nurlaelah Maftuh Sujana M.Hum,. Amir Syarifuddin Tanjung S.Pd,. Wali Kelas : Iyah Supriyah S.Ag,. Aminatul Muamalah Guru mata pelajaran : Halimah S.Ag Dra. N. Nurlaelah Ulfatuzzahra S.Pd,. BAB II DESKRIPSI ANALISIS 2. 1 Dialog Wawancara Wawancara dilaksanakan pada tanggal 08 Juni 2015 pukul 13.40-14.40 WIB di sekolah MAN Pandeglang, yaitu di Jalan Raya Labuan Km.2 Ciekek, Pandeglang, wawancara dilakukan di ruang Bimbingan Konseling (BK) setelah sebelumnya meminta izin dan membuat janji terlebih dahulu untuk melakukan wawancara. Roihan :”Assalamu’alaikum, sebelumnya terimakasih bapak telah meluangkan waktunya untuk kami”. Pak Amir :”Wa’alaikumussalam, iya tidak apa-apa, ada yang bisa bapak bantu?” Roihan : langsung saja pak, kami ingin bertanya biodata bapakmengenai nama lengkap, alamat rumah, pendidikan terakhir dan berapa lama bapak menjadi guru BK? Pak Amir :” nama lengkap Amir Syarifuddin Tanjung S.Pd.I,.alamat rumah di Kadu Lisung, Pandeglang, pendidikan terakhir S2 PAI di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sudah 3 tahun menjadi guru BK. Dialog Lanjutan... Menurut bapak apakah penting bk diadakan di sekolah? Penting karena BK itu sebagai salah satu yang menjadikan keberhasilan siswa siswi di Madrasah itu untuk lebih baik, terutama di perbaikan sikap, kemudian tutur kata dan perbuatan-perbuatan yang terkait dengan penuntasan karir, berarti BK sangatlah penting, terutama untuk penjurusan, karir ke Universitas. Menurut bapak apa masalah yang sering muncul di sekolah, yang harus ditangani oleh BK? Masalah yang paling sering itu adalah indisipliner yaitu perbuatan-perbuatan hal yang kecil yang sebenarnya mereka tahu tetapi tidak dilaksanakan, contoh kecil adalah mengeluarkan baju, kuku panjang, rambut gondrong, dan lain-lain. Adapun pelanggaran-pelanggaran yang besar adalah seperti pencurian memang ada yang suka mencuri, kemudian perkelahian di kelas antar teman karena ketidak cocokan, tetapi paling banyak itu adalah pelanggaran-pelanggaran kecil, yang masih bisa ditangani. Apa saja kegiatan-kegiatan dari BK di sekolah yang dilakukan? Kegiatan yang dilakukan di sekolah berkaitan dengan program, yang pertama itu adalah kita adakan pemetaan atau penjurusan siswa kelas X apakah masuk ke jurusan IPA, IPS, Agama, atau Bahasa, kemudian setelah adanya penjurusan. Kemudian, setelah adanya penjurusan. Program yang kedua yaitu Home Visit, itu adalah kunjungan jika anak jarang masuk, jika anak banyak pelanggaran, jika anak itu sering melanggar tata tertib sekolah. Program yang ketiga adalah bimbingan karir siswa/siswi kelas XII untuk melajutkan ke Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta. Menurut bapak , pelayanan BK di MAN Pandeglang ini sudah sejauh mana? Pelayanan di MAN ini menurut bapak pribadi, tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan BK yang sesungguhnya, sebab BK itu tidak berjalan sendiri, karena prinsipnya adalah setiap guru itu adalah BK ataupun BP, karena BK itu akan menindak setiap guru melihat kesalahan, kalau tidak ditindak berarti telah menggugurkan sifat ke Bkannya, jadi tidak adanya kerjasama antara BK, Kepala Sekolah, Kesiswaan, dan semua komponen, Pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah ini. Semestinya, kalau semua bekerjasama pasti BK ataupun pasti akan berjalan lancar, dan anak juga akan bagus dalam disiplinnya. Selain guru BK, menurut bapak adakah pihak lain yang ikut berperan dalam BK? Semuanya, karena semua guru itu harus BK atau BP, kalau mereka tidak mau memposisikan diri mereka sebagai BK ataupun BP, maka anak itu akan tidak patuh, adapun guru BK yang tiga yang tugas di MAN ini adalah menurut SK, tapi pada prinsipnya semua guru itu kan BK, makanya kalau kita melihat anak terlambat walaupun gurunya itu bukan BKpasti merasa ada kejanggalan, pasti ada kesalahan. Apakah ada kerjasama antara guru BK dengan guru kelas? Ada, dan harus karena ada garis koordinasinya. Kalau tidak ada garis koordinasinya tidak akan berjalan. Sejauh manakah guru mata pelajaran berperan dalam program BK? Peran guru mata pelajaran selama ini sudah bagus, mereka turut melaporkan beberapa siswa/siswi yang tidak ada, ataupun yang tidak mengerjakan PR. Karena sejauh ini BK atau BP di sekolah ini merupakan lumbung masalah, bukan tempat mencari informasi dan solusi atau tempat cerita. Apakah guru memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa yang membutuhkan pelayanan BK, atau hanya orang-orang tertentu saja? Sebenarnya, setiap siswa/siswi membutuhkan pelayanan bimbingan, tapi sejauh ini tidak semuanya bisa kita layani, karena keterbatasan waktu, hanya beberapa orang yang datang kesini untuk menceritakan permasalahan, atau pemecahan-pemacahan masalah, tetapi tidak semuanya. Tapi 50 % ada yang melakukan bimbingan. Apakah ada masalah yang paling berat yang pernah ditangani oleh BK? Masalah paling berat itu kasus pencurian, pernah ada di sekolah in, dan itu merupakan pelanggaran berat dan harus dikeluarkan. Pelanggaran ada tiga kategori, yaitu kategori ringan, sedang dan berat. Seperti yang terlambat itu kategori ringan, kalau mengulangi berkali-kali yang ringan maka menjadi sedang, adapun umpamanya mencuri, asusila itu termasuk berat dan itu harus dikeluarkan. Kalau kategori ringan dan sedang masih bisa ditangani melalui nasihat, pemanggilan orang tua. Apakah ada essay yang diberikan kepada siswa untuk diisi oleh siswa yang mempunyai permasalahan? Jadi, untuk mengetahui masalah siswa biasanya wali kelas home visit, membawa selembaran untuk menggali informasi tentang anak yang mempunyai masalah, jadi nanti surat yang dibawa oleh wali kelas bersama dengan guru BK kerumah siswa, ada essay nya juga dituangkan, misalnya kasusnya jarang masuk, pertanyaan di essay itu kenapa jarang masuk atau permasalahannya apa, solusinya apa orang tua mengetahuinya. BAB III PENUTUP Kesimpulan Dalam wawancara yang kami lakukan pada tanggal 08 Juni 2015 dengan narasumber Pak Amir, ada 10 pertayaan tidak termasuk biodata. Menurut bapak apakah penting bk diadakan di sekolah? Penting karena BK itu sebagai salah satu yang menjadikan keberhasilan siswa siswi di Madrasah itu untuk lebih baik, terutama di perbaikan sikap, kemudian tutur kata dan perbuatan-perbuatan yang terkait dengan penuntasan karir, berarti BK sangatlah penting, terutama untuk penjurusan, karir ke Universitas. Menurut bapak apa masalah yang sering muncul di sekolah, yang harus ditangani oleh BK? Masalah yang paling sering itu adalah indisipliner yaitu perbuatan-perbuatan hal yang kecil yang sebenarnya mereka tahu tetapi tidak dilaksanakan, contoh kecil adalah mengeluarkan baju, kuku panjang, rambut gondrong, dan lain-lain. Adapun pelanggaran-pelanggaran yang besar adalah seperti pencurian memang ada yang suka mencuri, kemudian perkelahian di kelas antar teman karena ketidak cocokan, tetapi paling banyak itu adalah pelanggaran-pelanggaran kecil, yang masih bisa ditangani. Apa saja kegiatan-kegiatan dari BK di sekolah yang dilakukan? Kegiatan yang dilakukan di sekolah berkaitan dengan program, yang pertama itu adalah kita adakan pemetaan atau penjurusan siswa kelas X apakah masuk ke jurusan IPA, IPS, Agama, atau Bahasa, kemudian setelah adanya penjurusan. Kemudian, setelah adanya penjurusan. Program yang kedua yaitu Home Visit, itu adalah kunjungan jika anak jarang masuk, jika anak banyak pelanggaran, jika anak itu sering melanggar tata tertib sekolah. Program yang ketiga adalah bimbingan karir siswa/siswi kelas XII untuk melajutkan ke Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta. Menurut bapak , pelayanan BK di MAN Pandeglang ini sudah sejauh mana? Pelayanan di MAN ini menurut bapak pribadi, tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan BK yang sesungguhnya, sebab BK itu tidak berjalan sendiri, karena prinsipnya adalah setiap guru itu adalah BK ataupun BP, karena BK itu akan menindak setiap guru melihat kesalahan, kalau tidak ditindak berarti telah menggugurkan sifat ke Bkannya, jadi tidak adanya kerjasama antara BK, Kepala Sekolah, Kesiswaan, dan semua komponen, Pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah ini. Semestinya, kalau semua bekerjasama pasti BK ataupun pasti akan berjalan lancar, dan anak juga akan bagus dalam disiplinnya. Selain guru BK, menurut bapak adakah pihak lain yang ikut berperan dalam BK? Semuanya, karena semua guru itu harus BK atau BP, kalau mereka tidak mau memposisikan diri mereka sebagai BK ataupun BP, maka anak itu akan tidak patuh, adapun guru BK yang tiga yang tugas di MAN ini adalah menurut SK, tapi pada prinsipnya semua guru itu kan BK, makanya kalau kita melihat anak terlambat walaupun gurunya itu bukan BK pasti merasa ada kejanggalan, pasti ada kesalahan. Apakah ada kerjasama antara guru BK dengan guru kelas? Ada, dan harus karena ada garis koordinasinya. Kalau tidak ada garis koordinasinya tidak akan berjalan. Sejauh manakah guru mata pelajaran berperan dalam program BK? Peran guru mata pelajaran selama ini sudah bagus, mereka turut melaporkan beberapa siswa/siswi yang tidak ada, ataupun yang tidak mengerjakan PR. Karena sejauh ini BK atau BP di sekolah ini merupakan lumbung masalah, bukan tempat mencari informasi dan solusi atau tempat cerita. Apakah guru memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa yang membutuhkan pelayanan BK, atau hanya orang-orang tertentu saja? Sebenarnya, setiap siswa/siswi membutuhkan pelayanan bimbingan, tapi sejauh ini tidak semuanya bisa kita layani, karena keterbatasan waktu, hanya beberapa orang yang datang kesini untuk menceritakan permasalahan, atau pemecahan-pemacahan masalah, tetapi tidak semuanya. Tapi 50 % ada yang melakukan bimbingan. Apakah ada masalah yang paling berat yang pernah ditangani oleh BK? Masalah paling berat itu kasus pencurian, pernah ada di sekolah in, dan itu merupakan pelanggaran berat dan harus dikeluarkan. Pelanggaran ada tiga kategori, yaitu kategori ringan, sedang dan berat. Seperti yang terlambat itu kategori ringan, kalau mengulangi berkali-kali yang ringan maka menjadi sedang, adapun umpamanya mencuri, asusila itu termasuk berat dan itu harus dikeluarkan. Kalau kategori ringan dan sedang masih bisa ditangani melalui nasihat, pemanggilan orang tua. Apakah ada essay yang diberikan kepada siswa untuk diisi oleh siswa yang mempunyai permasalahan? Jadi, untuk mengetahui masalah siswa biasanya wali kelas home visit, membawa selembaran untuk menggali informasi tentang anak yang mempunyai masalah, jadi nanti surat yang dibawa oleh wali kelas bersama dengan guru BK kerumah siswa, ada essay nya juga dituangkan, misalnya kasusnya jarang masuk, pertanyaan di essay itu kenapa jarang masuk atau permasalahannya apa, solusinya apa orang tua mengetahuinya. LAMPIRAN

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda