Jumat, 19 Juni 2015

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK 1. PENDAHULUAN Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh kembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirasakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau percintaan. Pada masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja (teman sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan misalnya: taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain. Tapi ada juga beberapa remaja yang terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman sebayanya, seperti : mencuri, free sex, narkotik, miras, dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Masa dewasa, yang merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai aspek gejolak perkembangan pada masa remaja. Meskipun segi-segi yang dipelajari sama tetapi isi bahasannya berbeda, karena masa dewasa merupakan masa pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai pada masa remaja. Oleh karena itu, perkembangan sosial orang dewasa tidak akan jauh berbeda kaitannya dengan perkembangan sosial remaja. Dari hal-hal yang diuraikan di atas maka penyusun ingin membuat makalah dengan judul “Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik”. 1. Pembahasan 1. Hakekat Pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang berkaitan dengan pertumbuhan biologis seseorang. Pertumbuhan adalah perubahan fisiologis sebagai hasil proses pematangan fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak sehat, berjalan pada suatu periode tertentu. Perkembangan secara umum diartikan suatu perubahan aspek psikis dari kurang terdiferensiasi menuju deferensiasi, terarah, terorganisasi dan terintegrasi meningkat secara bertahap menuju kesempurnaan, dari samar-samar menuju ke yang lebih terang. Perubahan tersebut berlangsung terus dari yang sederhana menuju ke kompleks, hasil perkembangan sebelumnya diteruskan pada periode berikutnya.. Speaker(1996) dalam sunarto dan Agung H(2007;38) mengemukakan dua macam pengertian yang berkaitan dengan perkembangan, yaitu : 1. Ortogenetik, perkembangan sejak terbentuknya individu baru sampai dewasa. 2. Filogenetik, perkembangan asal-usul manusia sampai sekarang. 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perekembangan Pertama, faktor sebelum lahir. Kekurangan nutrisi pada ibu hamil, janin terkena virus HIV, keracunan dalam kandungan akan memmpengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kedua, faktor saat lahir. Proses kelahiran yang tidak normal misalnya dilakukan dengan bantuan tang(tabgver-lossing), tekanan dinding rahim ibu saat kelahiran sehingga berefek pada pusat sausunan saraf, dan atau kelahiran dengan pendarahan. Ketiga, faktor sesudah kelahiran. Misalnya kecelakaan sehingga menimbulkan cacat jasmani, demikian juga pengalaman traumatik pada kepala. Keempat, faktor psikologis misalnya bayi disengsarakan ibunya,orang tuanya meninggal. Anak-anak yang demikian akan memiliki kehampaan psikis, kering perasaan, sehingga menyebabkan kelambanan dalam perkembangan psikisnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda