Makalah Masyarakat Ekonomi asean
Kata Pengantar
Dengan
memanjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
membirikan nikmat dan kekuatan kepada kita semua, khususnya kepada tim penulis
, Alhamdulillah telah menyelesaikan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini
menjadi salah satu bahan pengetahuan bagi para pembaca.
Shalawat
serta salam kami panjatkan kepada
Nabi Muhammad saw, yang telah menuntun umat islam kejalan yang di ridhai allah
swt, dan mudah-mudahan kita mendapat syafaat darinya.
Dan
penyusun mengucapkan kepada Bapak Dr. Anis Fauzi, M. Si, dan semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, yang berjudul “Pengaruh
ekternal globalisasi dan MEA terhadap pendidikan”
Kami sadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karna itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar kedepannya menjadi
lebih baik.
Akhirnya
hanya kepada allah swt kami mengharap ridha dan magfirahnya, mudah-mudahan
makalah ini berfanfaat… amin
Serang,
01 Maret 2015
penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Adanya globalisasi akan berpengaruh pada suatu
bangsa dan negara, masyarakat bahkan individu dalam masyarakat. Pengaruh yang
ditimbulkan globalisasi pada suatu bangsa terjadi diberbagai bidang, antara
lain dalam bidang pendidikan. Di bidang pendidikan, globalisasi memiliki pengaruh
besar dalam perubahan pendidikan, baik secara system maupun kurikulum yang
diterapkan.
Disamping adanya pengaruh globalisasi yang
harus dihadapi, dunia pendidikan memiliki tantangan baru untuk dihadapi yaitu
bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).Dunia Pendidikan Indonesia siap tidak siap tetap
bersikukuh untuk mengambil bagian dalam arus kapitalisasi global dalam wadah
MEA.Dalam penerapannya diambillah beberapa kebijakan yang sedikit banyak
terkait dengan dunia pendidikan, karena diasumsikan melalui pendidikanlah
dicetak tenaga-tenaga kerja dengan kompetensi yang diharapkan dapat bersaing
secara global.
Karena itu dalam makalah ini, akan dijelaskan
lebih rinci mengenai pengaruh globalisasi dan MEA terhadap bidang pendidikan,
serta upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi globalisasi dan MEA tersebut.
B. Rumusan Masalah
Mengingat banyaknya ruang lingkup yang akan dibahas pada
makalah ini, maka penyusun membatasi pembahasan makalah ini dengan sebagai
berikut:
a. Seperti apa pengaruh dari globalisasi terhadap pendidikan?
b. Seperti apa pengaruh Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) terhadap
pendidikan?
c. Bagaimana dunia pendidikan menghadapi pengaruh dari globalisasi dan
MEA?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas tersetruktur pada mata kuliah sosiologi
pendidikan dan sebagai salah satu bahan pengetahuan khususnya tentang :
a. Menambah pengetahuan mengenai pengaruh dari globalisasi dan MEA terhadap
pendidikan.
b. Mengetahui upaya dalam menyikapi pengaruh dari globalisasi dan MEA
khususnya dalam bidang pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengaruh
Globalisasi terhadap Pendidikan
Menurut Edison
A. Jamli (2005), globalisasi ditandai oleh ambivalensi yaitu tampak sebagai
berkah disatu sisi tetapi sekaligus menjadi kutukan di sisi lain. Tampak juga
sebagai kegembiraan sekaligus kepedihan di pihak lainnya.Begitupun dalam
globalisasi pendidikan di Indonesia juga ditandai oleh ambivalensi, yaitu
berada pada kebingungan karena ingin bersaing dan mengejar ketertinggalan untuk
menyamai kualitas pendidikan bertaraf internasional.Namun, pada kenyataannya
Indonesia belum siap untuk mencapai kualitas tersebut.Hal ini dikarenakan
system pendidikan selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan arus globalisasi
yang tidak diimbangi dengan keadaan masyarakat Indonesia yang sedang dilanda
krisis moral (hilangnya identitas atau jati diri) serta krisis ekonomi.Sehingga
pengaruh global dalam pendidikan tidak dapat diterima secara menyeluruh oleh
lapisan masyarakat Indonesia.
Akibat
globalisasi juga mengakibatkan adanya kompetisi atau persaingan dalam dunia
pendidikan karena kemajuan teknologi dan informasi.Bahkan sering terjadi
persaingan yang berlebihan yang disebabkan oleh adanya aturan tidak sesuai pada
birokrasi pendidikan, intervensi kepentingan modal raksasa, sekolah kurang
mendapat perhatian serius dari pemerintah.Hal yang terjadi adalah bagi instansi
pendidikan yang baik kualitasnya, maka akan diakui oleh dunia luar. Sedangkan
instansi yang kualitasnya biasa saja serta belum siap bersaing akan mengalami
tekanan dan banyak yang berjalan ditempat saja tidak maju-maju.
Globalisasi
pendidikan juga membawa dampak adanya kesenjangan sosial dalam dunia
pendidikan, karena hanya orang-orang yang memiliki modal lebih besar saja yang
dapat merasakan pendidikan dengan kualitas standar internasional. Oleh
karenanya, Indonesia harus bekerja sama dengan sekuat tenaga untuk dapat
mengimbangi antara globalisasi dengan keadaan bangsa Indonesia dari semua
aspek, baik dalam aspek ekonomi, kualitas pendidik, materi wajib, kurikulum,
pembelajaran peserta didik, dan sebagainya. Dengan harapan cita-cita Indonesia
yang tertera pada pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yaitu, Mencerdaskan bangsa akan
tercapai sebagaimana harapan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Globalisasi
memiliki pengaruh tersendiri bagi dunia pendidikan.Pengaruh itu sendiri
terdapat dua macam yaitu, pengaruh positif dan pengaruh negative.Berikut lebih
jelasnya.
1.
Pengaruh positif globalisasi terhadap
pendidikan :
a.
Mudahnya akses mendapatkan informasi.
b.
Membawa dunia pendidikan Indonesia dapat
bersaing dengan pendidikan negara lain.
c.
Globalisasi pendidikan akan menciptakan manusia
yang professional serta berstandar internasional.
d.
Adanya perubahan system pendidikan dengan
tujuan meningkatkan mutu pendidikan.
e.
Globalisasi akan mencetak tenaga kerja yang
berkualitas.
2.
Pengaruh negatif globalisasi terhadap
pendidikan :
a.
Dunia pendidikan akan bergantung pada
teknologi.
b.
Globalisasi akan mengakibatkan lemahnya
kekuatan pengawasan pendidikan oleh negara.
c.
Globalisasi akan melahirkan
golongan-golongan masyarakat yang sesuai tarafnya dalam dunia pendidikan.
d.
Pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh
pemilik modal.
e.
Terkikisnya kebudayaan yang disebabkan
oleh masuknya budaya dari luar.
B.
Pengaruh Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) terhadap Pendidikan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi
ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi
kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas
integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang
jelas. Dalam
mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan
prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pada
pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk
ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan
kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru
yang ada inisiatif ekonomi, mempercepat integrasi regional di sektor-sektor
prioritas, memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat,
dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN.
Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) akan mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap
Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam melalui Initiative for ASEAN
Integration dan inisiatif regional lainnya. Bentuk Kerjasamanya adalah :
a. Pengembangan
sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
- Pengakuan
kualifikasi profesional;
- Konsultasi
lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
- Langkah-langkah
pembiayaan perdagangan;
- Meningkatkan
infrastruktur
- Pengembangan
transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
- Mengintegrasikan
industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;
- Meningkatkan
keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pentingnya
perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk Komunitas ASEAN,
terdapat 4 karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
- Pasar dan basis produksi tunggal,
- Kawasan
ekonomi yang kompetitif,
- Wilayah
pembangunan ekonomi yang merata
- Daerah
terintegrasi penuh dalam ekonomi global.
Karakteristik
ini saling berkaitan kuat.Dengan Memasukkan unsur-unsur yang dibutuhkan dari
masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari
unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling mengkoordinasi di antara
para pemangku kepentingan yang relevan.
Dalam konsep MEA, Negara Indonesia
dipilih menjadi tuan rumah perdagangan bebas. Dipilihnya Indonesia sebagai
pusat perdagangan bebas MEA, maka pemerintah Indonesia perlu untuk melakukan
persiapan, muali dari persiapan infrastruktur sampai kepada persiapan dalam
menciptakan Sumber Daya Manusia yang terampil, mempuni serta professional.
Untuk menciptakan SDM yang terampil,
mempuni serta professional, tidak terlepas dari pendidikan yang berkualitas.
Persaingan tenaga kerja dalam MEA akan sangat ketat. Bagaimanapun di dalam
dunia pasar bebas MEA, Indonesia akan dibanjiri oleh tenaga kerja dan pelaku
usaha dari Negara asing dikawasan ASEAN.
Persaingan yang ketat dalam MEA
memang tidak dapat untuk di elakkan, kompetensi para tenaga kerja dalam merebut
lapangan kerja diantara para tenaga kerja Negara ASEAN, akan memasuki tantangan
baru dalam dunia ketenaga kerjaan di Indonesia. Karena bagi tenaga kerja yang
memiliki kopetensi tinggi, akan memiliki kesempatan lebih luas dalam
mendapatkan keuntungan ekonomi dalam kancah MEA.
C.
Upaya Pendidikan Menghadapi Pengaruh
Globalisasi dan MEA
a.
Upaya Pendidikan menghadapi Globalisasi
Dalam menghadapi globalisasi tanpa adanya upaya
yang kuat maka globalisasi akan menjadi sesuatu yang menakutkan dan akan
berubah menjadi sesuatu yang negatif. Salah satu upaya yang harus dilakukan
khususnya dalam bidang pendidikan adalah menambah wawasan perspektif global
dalam pengelolaan pendidikan.
Meningkatkan dan memperluas wawasan global
merupakan unsur penting untuk memahami permasalahan global.Menurut Makagiansar
(Mimbar Pendidikan, 1989) agar dapat meningkatkan wawasan global, maka
pendidikan memegang peranan penting. Melalui pendidikan maka seseorang harus
mampu mengembangkan 4 hal berikut ini :
1.
Kemampuan untuk mengantisipasi (anticipate),
pendidikan berusaha menyiapkan peserta didik untuk dapat mengantisipasi
perkembangan IPTEK yang begitu pesat.
2.
Mengerti dan mengatasi sesuatu, pendidikan
harus mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk menangani dan
berhadapan dengan situasi baru. Memiliki rasa kepedulian terhadap masalah serta
keinginan untuk mengatasi masalah tersebut.
3.
Mengakomodasi (accommodate), pendidikan harus
dapat mengakomodasi perkembangan IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang
ditimbulkannya. Perlu dikembangkan kepada peserta didik agar tidak larut oleh
perubahan, dan peserta didik harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan
agar timbul suatu hal positif dan bermanfaat.
4.
Mereorientasi (reorient), memberikan persepsi
dan wawasan tentang dunia perlu diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK
dan perubahan sosial yang cepat sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas.
Dengan
demikian, pentingnya wawasan perspektif global dalam pengelolaan pendidikan
ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. Dan
dengan wawasan perspektif global kita dapat menghindari diri dari cara berpikir
sempit dan terbatas pada subyektif sehingga pemikiran kita dapat lebih
berkembang. Kita dapat melihat system pendidikan di Negara lain yang telah
berkembang dan maju, sehingga dapat membandingkannya dengan pendidikan di
Indonesia, mana yang dapat diterapkan dan mana yang sekedar untuk diketahui
saja.
b.
Upaya Pendidikan menyikapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA)
1.
Pemerintah perlu melakukan sosialisasi mengenai
MEA kepada masyarakat disemua lapisan. Dan masyarakat harus diberikan
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan karakter yang dimilikinya. Pendidikan
yang diberikan dapat berupa pendidikan hard skill maupun soft skill seperti
pelatihan terhadap penggunaan bahasa asing. Kemudian masyarakat juga perlu
untuk mendapat pelatihan kewirausahaan, agar para pelaku pasar yang berasal
dari Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat berperan dalam ranah MEA, dalam bidang
usaha dan perekonomian.
2.
Yang paling dominan adalah membenahi dunia
pendidikan tinggi di Indonesia, agar perguruan tinggi negeri maupun swasta di
Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas internasional yang
dilengkapi dengan keterampilan yang professional juga. Hal tersebut tidak
terlepas juga dari dukungan fasilitas serta bimbingan yang dilakukan oleh
tenaga pendidik perguruan tinggi yang memberikan dorongan semangat kepada
mahasiswanya.
3.
Pendidikan harus mengajarkan peserta didik
untuk tetap memperkuat akar budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Karena
bagaimanapun dengan diberlakuan adanya MEA, maka tidak tertutup kemungkinan
Negara Indonesia akan kebanjiran terhadap masuknya budaya asing yang tidak
selaras dengan budaya bangsa Indonesia. Untuk menyaring masuknya kebudayaan
asing tersebut, diperlukan sebuah benteng karakter bagi bangsa Indonesia
melalui pendidikan moral.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan memperbaiki system dunia pendidikan
Indonesia ke arah yang lebih baik, maju dan berkualitas dapat menjadikan
generasi muda Indonesia siap menghadapi segala bentuk persaingan global,
termasuk menghadapi MEA.
Disamping adanya pengaruh globalisasi yang
harus dihadapi, dunia pendidikan memiliki tantangan baru untuk dihadapi yaitu
bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).Dunia Pendidikan Indonesia siap tidak siap tetap
bersikukuh untuk mengambil bagian dalam arus kapitalisasi global dalam wadah
MEA.Dalam penerapannya diambillah beberapa kebijakan yang sedikit banyak
terkait dengan dunia pendidikan, karena diasumsikan melalui pendidikanlah
dicetak tenaga-tenaga kerja dengan kompetensi yang diharapkan dapat bersaing
secara global.
B.
Saran
Masyarakat Indonesia harus lebih semangat untuk menjadikan pribadinya lebih
maju dan unggul sehingga siap menghadapi dampak globalisasi serta menghadapi
MEA tanpa harus menunggu pelayanan dari pemerintah yang memang faktanya belum
terealisasikan secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Studium General “Peran dan Strategi Perguruan Tinggi dalam
menghadapi tantangan MEA” oleh
Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin.
2. Membumikan-Pendidikan.blogspot.com/2015/01/pengaruh-dan-dampak- globalisasi.html.
3. M.Kompasiana.com/wisnuandangjaya/mea-dan-pendidikan-yang-berkualitas.
4. Ahmadi Abu,Sosiologi
Pendidikan,PT Rineka Cipta, Jakarta,2007.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda