Rabu, 23 Maret 2016

Makalah Masyarakat Ekonomi asean

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT yang telah membirikan nikmat dan kekuatan kepada kita semua, khususnya kepada tim penulis , Alhamdulillah telah menyelesaikan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini menjadi salah satu bahan pengetahuan bagi para pembaca.
Shalawat serta salam kami panjatkan kepada Nabi Muhammad saw, yang telah menuntun umat islam kejalan yang di ridhai allah swt, dan mudah-mudahan kita mendapat syafaat darinya.
Dan penyusun mengucapkan kepada Bapak Dr. Anis Fauzi, M. Si, dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, yang berjudul “Pengaruh ekternal globalisasi dan MEA terhadap pendidikan”
Kami  sadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karna itu saya  mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, agar kedepannya menjadi lebih baik.
Akhirnya hanya kepada allah swt kami mengharap ridha dan magfirahnya, mudah-mudahan makalah ini berfanfaat… amin

Serang, 01 Maret  2015


penyusun















































BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Adanya globalisasi akan berpengaruh pada suatu bangsa dan negara, masyarakat bahkan individu dalam masyarakat. Pengaruh yang ditimbulkan globalisasi pada suatu bangsa terjadi diberbagai bidang, antara lain dalam bidang pendidikan. Di bidang pendidikan, globalisasi memiliki pengaruh besar dalam perubahan pendidikan, baik secara system maupun kurikulum yang diterapkan.
Disamping adanya pengaruh globalisasi yang harus dihadapi, dunia pendidikan memiliki tantangan baru untuk dihadapi yaitu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).Dunia Pendidikan Indonesia siap tidak siap tetap bersikukuh untuk mengambil bagian dalam arus kapitalisasi global dalam wadah MEA.Dalam penerapannya diambillah beberapa kebijakan yang sedikit banyak terkait dengan dunia pendidikan, karena diasumsikan melalui pendidikanlah dicetak tenaga-tenaga kerja dengan kompetensi yang diharapkan dapat bersaing secara global.
Karena itu dalam makalah ini, akan dijelaskan lebih rinci mengenai pengaruh globalisasi dan MEA terhadap bidang pendidikan, serta upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi globalisasi dan MEA tersebut.

B.     Rumusan Masalah
Mengingat banyaknya ruang lingkup yang akan dibahas pada makalah ini, maka penyusun membatasi pembahasan makalah ini dengan sebagai berikut:
a.       Seperti apa pengaruh dari globalisasi terhadap pendidikan?
b.      Seperti apa pengaruh Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) terhadap pendidikan?
c.       Bagaimana dunia pendidikan menghadapi pengaruh dari globalisasi dan MEA?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas tersetruktur pada mata kuliah sosiologi pendidikan dan sebagai salah satu bahan pengetahuan khususnya tentang :
a.       Menambah pengetahuan mengenai pengaruh dari globalisasi dan MEA terhadap pendidikan.
b.      Mengetahui upaya dalam menyikapi pengaruh dari globalisasi dan MEA khususnya dalam bidang pendidikan.





















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengaruh Globalisasi terhadap Pendidikan
Menurut Edison A. Jamli (2005), globalisasi ditandai oleh ambivalensi yaitu tampak sebagai berkah disatu sisi tetapi sekaligus menjadi kutukan di sisi lain. Tampak juga sebagai kegembiraan sekaligus kepedihan di pihak lainnya.Begitupun dalam globalisasi pendidikan di Indonesia juga ditandai oleh ambivalensi, yaitu berada pada kebingungan karena ingin bersaing dan mengejar ketertinggalan untuk menyamai kualitas pendidikan bertaraf internasional.Namun, pada kenyataannya Indonesia belum siap untuk mencapai kualitas tersebut.Hal ini dikarenakan system pendidikan selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan arus globalisasi yang tidak diimbangi dengan keadaan masyarakat Indonesia yang sedang dilanda krisis moral (hilangnya identitas atau jati diri) serta krisis ekonomi.Sehingga pengaruh global dalam pendidikan tidak dapat diterima secara menyeluruh oleh lapisan masyarakat Indonesia.
Akibat globalisasi juga mengakibatkan adanya kompetisi atau persaingan dalam dunia pendidikan karena kemajuan teknologi dan informasi.Bahkan sering terjadi persaingan yang berlebihan yang disebabkan oleh adanya aturan tidak sesuai pada birokrasi pendidikan, intervensi kepentingan modal raksasa, sekolah kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah.Hal yang terjadi adalah bagi instansi pendidikan yang baik kualitasnya, maka akan diakui oleh dunia luar. Sedangkan instansi yang kualitasnya biasa saja serta belum siap bersaing akan mengalami tekanan dan banyak yang berjalan ditempat saja tidak maju-maju.
Globalisasi pendidikan juga membawa dampak adanya kesenjangan sosial dalam dunia pendidikan, karena hanya orang-orang yang memiliki modal lebih besar saja yang dapat merasakan pendidikan dengan kualitas standar internasional. Oleh karenanya, Indonesia harus bekerja sama dengan sekuat tenaga untuk dapat mengimbangi antara globalisasi dengan keadaan bangsa Indonesia dari semua aspek, baik dalam aspek ekonomi, kualitas pendidik, materi wajib, kurikulum, pembelajaran peserta didik, dan sebagainya. Dengan harapan cita-cita Indonesia yang tertera pada pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yaitu, Mencerdaskan bangsa akan tercapai sebagaimana harapan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Globalisasi memiliki pengaruh tersendiri bagi dunia pendidikan.Pengaruh itu sendiri terdapat dua macam yaitu, pengaruh positif dan pengaruh negative.Berikut lebih jelasnya.
1.      Pengaruh positif globalisasi terhadap pendidikan :
a.       Mudahnya akses mendapatkan informasi.
b.      Membawa dunia pendidikan Indonesia dapat bersaing dengan pendidikan negara lain.
c.       Globalisasi pendidikan akan menciptakan manusia yang professional serta berstandar internasional.
d.      Adanya perubahan system pendidikan dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan.
e.       Globalisasi akan mencetak tenaga kerja yang berkualitas.
2.      Pengaruh negatif globalisasi terhadap pendidikan :
a.       Dunia pendidikan akan bergantung pada teknologi.
b.      Globalisasi akan mengakibatkan lemahnya kekuatan pengawasan pendidikan oleh        negara.
c.       Globalisasi akan melahirkan golongan-golongan masyarakat yang sesuai tarafnya          dalam dunia pendidikan.
d.      Pendidikan Indonesia bisa dikuasai oleh pemilik modal.
e.       Terkikisnya kebudayaan yang disebabkan oleh masuknya budaya dari luar.



B.     Pengaruh Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) terhadap Pendidikan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. Dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pada pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi, mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas, memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat, dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN.
Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam melalui Initiative for ASEAN Integration dan inisiatif regional lainnya. Bentuk Kerjasamanya adalah :
a.       Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
  1. Pengakuan kualifikasi profesional;
  2. Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
  3. Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;
  4. Meningkatkan infrastruktur
  5. Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
  6. Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;
  7. Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk Komunitas ASEAN, terdapat 4 karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):
  1. Pasar dan basis produksi tunggal,
  2. Kawasan ekonomi yang kompetitif,
  3. Wilayah pembangunan ekonomi yang merata
  4. Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.
Karakteristik ini saling berkaitan kuat.Dengan Memasukkan unsur-unsur yang dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling mengkoordinasi di antara para pemangku kepentingan yang relevan.
Dalam konsep MEA, Negara Indonesia dipilih menjadi tuan rumah perdagangan bebas. Dipilihnya Indonesia sebagai pusat perdagangan bebas MEA, maka pemerintah Indonesia perlu untuk melakukan persiapan, muali dari persiapan infrastruktur sampai kepada persiapan dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang terampil, mempuni serta professional.
Untuk menciptakan SDM yang terampil, mempuni serta professional, tidak terlepas dari pendidikan yang berkualitas. Persaingan tenaga kerja dalam MEA akan sangat ketat. Bagaimanapun di dalam dunia pasar bebas MEA, Indonesia akan dibanjiri oleh tenaga kerja dan pelaku usaha dari Negara asing dikawasan ASEAN.
Persaingan yang ketat dalam MEA memang tidak dapat untuk di elakkan, kompetensi para tenaga kerja dalam merebut lapangan kerja diantara para tenaga kerja Negara ASEAN, akan memasuki tantangan baru dalam dunia ketenaga kerjaan di Indonesia. Karena bagi tenaga kerja yang memiliki kopetensi tinggi, akan memiliki kesempatan lebih luas dalam mendapatkan keuntungan ekonomi dalam kancah MEA.


C.    Upaya Pendidikan Menghadapi Pengaruh Globalisasi dan MEA
a.      Upaya Pendidikan menghadapi Globalisasi
Dalam menghadapi globalisasi tanpa adanya upaya yang kuat maka globalisasi akan menjadi sesuatu yang menakutkan dan akan berubah menjadi sesuatu yang negatif. Salah satu upaya yang harus dilakukan khususnya dalam bidang pendidikan adalah menambah wawasan perspektif global dalam pengelolaan pendidikan.
Meningkatkan dan memperluas wawasan global merupakan unsur penting untuk memahami permasalahan global.Menurut Makagiansar (Mimbar Pendidikan, 1989) agar dapat meningkatkan wawasan global, maka pendidikan memegang peranan penting. Melalui pendidikan maka seseorang harus mampu mengembangkan 4 hal berikut ini :
1.      Kemampuan untuk mengantisipasi (anticipate), pendidikan berusaha menyiapkan peserta didik untuk dapat mengantisipasi perkembangan IPTEK yang begitu pesat.
2.      Mengerti dan mengatasi sesuatu, pendidikan harus mengembangkan kemampuan dan sikap peserta didik untuk menangani dan berhadapan dengan situasi baru. Memiliki rasa kepedulian terhadap masalah serta keinginan untuk mengatasi masalah tersebut.
3.      Mengakomodasi (accommodate), pendidikan harus dapat mengakomodasi perkembangan IPTEK yang pesat dan segala perubahan yang ditimbulkannya. Perlu dikembangkan kepada peserta didik agar tidak larut oleh perubahan, dan peserta didik harus mampu mengikuti dan mengendalikan perubahan agar timbul suatu hal positif dan bermanfaat.
4.      Mereorientasi (reorient), memberikan persepsi dan wawasan tentang dunia perlu diorientasikan kembali karena perkembangan IPTEK dan perubahan sosial yang cepat sehingga memperoleh wawasan yang semakin luas.
Dengan demikian, pentingnya wawasan perspektif global dalam pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. Dan dengan wawasan perspektif global kita dapat menghindari diri dari cara berpikir sempit dan terbatas pada subyektif sehingga pemikiran kita dapat lebih berkembang. Kita dapat melihat system pendidikan di Negara lain yang telah berkembang dan maju, sehingga dapat membandingkannya dengan pendidikan di Indonesia, mana yang dapat diterapkan dan mana yang sekedar untuk diketahui saja.

b.      Upaya Pendidikan menyikapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
1.      Pemerintah perlu melakukan sosialisasi mengenai MEA kepada masyarakat disemua lapisan. Dan masyarakat harus diberikan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan karakter yang dimilikinya. Pendidikan yang diberikan dapat berupa pendidikan hard skill maupun soft skill seperti pelatihan terhadap penggunaan bahasa asing. Kemudian masyarakat juga perlu untuk mendapat pelatihan kewirausahaan, agar para pelaku pasar yang berasal dari Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat berperan dalam ranah MEA, dalam bidang usaha dan perekonomian.
2.      Yang paling dominan adalah membenahi dunia pendidikan tinggi di Indonesia, agar perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas internasional yang dilengkapi dengan keterampilan yang professional juga. Hal tersebut tidak terlepas juga dari dukungan fasilitas serta bimbingan yang dilakukan oleh tenaga pendidik perguruan tinggi yang memberikan dorongan semangat kepada mahasiswanya.
3.      Pendidikan harus mengajarkan peserta didik untuk tetap memperkuat akar budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Karena bagaimanapun dengan diberlakuan adanya MEA, maka tidak tertutup kemungkinan Negara Indonesia akan kebanjiran terhadap masuknya budaya asing yang tidak selaras dengan budaya bangsa Indonesia. Untuk menyaring masuknya kebudayaan asing tersebut, diperlukan sebuah benteng karakter bagi bangsa Indonesia melalui pendidikan moral.


























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dengan memperbaiki system dunia pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik, maju dan berkualitas dapat menjadikan generasi muda Indonesia siap menghadapi segala bentuk persaingan global, termasuk menghadapi MEA.
Disamping adanya pengaruh globalisasi yang harus dihadapi, dunia pendidikan memiliki tantangan baru untuk dihadapi yaitu bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).Dunia Pendidikan Indonesia siap tidak siap tetap bersikukuh untuk mengambil bagian dalam arus kapitalisasi global dalam wadah MEA.Dalam penerapannya diambillah beberapa kebijakan yang sedikit banyak terkait dengan dunia pendidikan, karena diasumsikan melalui pendidikanlah dicetak tenaga-tenaga kerja dengan kompetensi yang diharapkan dapat bersaing secara global.

B.     Saran
Masyarakat Indonesia harus lebih semangat untuk menjadikan pribadinya lebih maju dan unggul sehingga siap menghadapi dampak globalisasi serta menghadapi MEA tanpa harus menunggu pelayanan dari pemerintah yang memang faktanya belum terealisasikan secara optimal.







DAFTAR PUSTAKA
1.      Studium General “Peran dan Strategi Perguruan Tinggi dalam menghadapi tantangan             MEA” oleh Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin.
2.      Membumikan-Pendidikan.blogspot.com/2015/01/pengaruh-dan-dampak-         globalisasi.html.
3.      M.Kompasiana.com/wisnuandangjaya/mea-dan-pendidikan-yang-berkualitas.

4.      Ahmadi Abu,Sosiologi Pendidikan,PT Rineka Cipta, Jakarta,2007.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda