BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Perkembangan merupakan suatu
proses perubahan seorang individu untuk lebih maju. perkembangan (development) adalah
proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendir,
berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti
pentingnya. Perkembangan juga berkaitan dengan belajar khususnya mengenai
proses perkembangan: apa yang berkembang berkaitan dengan perilaku belajar.
Disamping itu juga bagaimana hal sesuatu dipelajari. Suatu definisi yang
relevan dikemukakan oleh Monks sebagai berikut: “perkembangan psikologis
merupakan suatu proses yang dinamis”. Dalam proses tersebut sifat individu dan
sifat lingkungan menentukkan tingkah laku apa yang menjadi actual dan
terwujud. Dalam hal perkembangan ini banyak faktor yang mempengaruhinya,
diantaranya faktor genetika, faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan
sekolah, teman sebaya (peer group), media massa
B. Rumusan masalah
Untuk membatasi makalah ini, maka
peyusun membatasi makalah sebagai berikut:
1.
definisi perkembangan?
2.
faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan
3.
Bagaimana faktor genetika, mempengaruhi
perkembangan?
4.
Bagaimana faktor lingkungan baik keluarga
maupun sekolah mempengaruhi perkembangan, Bagaimana faktor teman sebaya (peer
group) dan media massa mempengaruhi perkembangan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
terstruktuur pada mata kuliah dasa-dasar pendidikan, dan sebagai salah satu
bahan pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi dan faktor yang mempengaruhi perkembangan
1. Definisi Perkembangan
Secara singkat, perekembangan (development) adalah
proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri
(growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti
pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan (a stage
of development).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ini berarti mekar terbuka atau
membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna
dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya.
Selanjutnya, Dictionary of piskology di atas secara
lebih jelas Merinci pengertian perkembangan sebagai berikut:
1.
The progressive and continous change in the organism from birth to death,
perkembangan itu merupakan perubahan yang perogresif dan terus-menerus dalam
diri organisme sejak lahir hingga mati.
2.
Growth, perkembangan itu berarti pertumbuhan.
3.
Change in the shape and integration of bodily parts into function parts,
perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan bagian-bagian yang bersifat
jasmaniah kedalam bagian-bagian yang fungsional.
4.
Maturation or the appearance of fundamental pattern of unlearned behavior,
perkembangan itu adalah kematangan atau kemunculan pola-pola dasar tingkah laku
yang bukan hasil belajar.
Berdasarkan uraian-uraian di
atas, penyusun berkesimpulan bahwa perkembangan adalah rentetan perubahan
jasmani dan rohani manusia menuju ke arah yang lebih maju dan sempurna.
Secara
singkat, perkembangan (development) adalah proses atau tahapan
pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti
tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya.
Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan (a
stage of development). Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu
proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.
Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat
diputar kembali.
Perkembangan
juga berkaitan dengan belajar khususnya mengenai isi proses perkembangan: apa
yang berkembang berkaitan dengan perilaku belajar. Disamping itu juga bagaimana
hal sesuatu dipelajari. Suatu definisi yang relevan dikemukakan oleh Monks
sebagai berikut: “perkembangan psikologis merupakan suatu proses yang dinamis.
Dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukkan tingkah
laku apa yang menjadi actual dan terwujud. Dalam hal perkembangan ini
banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya faktor genetika, faktor
lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, teman sebaya (peer
group), media massa.
2. Perkembangan Fisik
Awal dari perkembangan pribadi seseorang pada asasnya
bersifat biologis.
Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya, normalitas dari konstitusi,
struktur, dan kondisi jasmaniah seseorang akan mempengaruhi normalitas
kepribadiannya, khususnya yang bertalian dengan masalah body image, self
concept, self-esteem dan rasa harga dirinya. Perkembangan fisik ini mencakup
aspek-aspek anatomis dan fisiologis.
·
Perkembangan anatomis
Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan kuantiatif pada
struktur tulang-belulang. Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tingi kepala
dengan tinggi garis keajegan badan secara keseluruh.
·
Perkembangan fisikologi
Perkembngan fisikologi ditandai dengan adanya perubahan secara kuantitatif,
kualitatif, dan fungsional dari sistem-sistem kerja hayati seperti otot,
peredaran darah dan pernapasan persyarafan, sekresi kelenjar dan pencernaan
3.
Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif
Kemampuan berbahasalah yang membedakan manusia dengan
hewan.
mengkodifikasikan, mencatat, dan menyimpan berbagai
hasil pengalaman pengamatan (observasi )-nya berupa kesan dan tanggapan
(persepsi), informasi, fakta, dan data, konsep atau pengertian (concept and
ideas), dalil atau kaidah atau hukum (principles) sampai kepada bentuk ilmu
pengetahuan (body of know ledge) dan sistem-sistem nilai (value systems)
§ rnentransformasikan dan mengolah berbagai bentuk
informasi tersebut di atas melalui proses berpikir dan dengan mempergunakan
kaidah-kaidah logika (diferensiasi, asosiasi, proporsi atau komparasi,
kausalitas, prediksi, konkiusi, generalisasi, interpretasi dan inferensi) dalam
rangka pemecahan masalah (problem solving) dan mencari, mengkreasikan dan
menemukan hal-hal baru;
§ mengkoordinasikan dan mengekspresikan cita-cita,
sikap, penilaian, dan penghayatan (etis, estetis ekonomis, sosial, politis,
religius, dan kultural
§ mengkomunikasikan (menyimpan dan menerima) berbagai
informasi, buah pikiran, opini, sikap, penilaian, aspirasi, kehendak, dan rencana
kepada orang lain.
Bahasa termasuk dapat berbentuk lisan, atau tulisan
dengan mempergunakan tanda, huruf, bilangan (numerical atau digital), bunyi,
sinar, atau cahaya yang dapat merupakan kata-kata (words) atau kalimat
(Sentences). Mungkin pula berbentuk gambar atau lukisan (drawing, picture),
gerak-gerik gestures) dan mimik serta bentuk-bentuk simbol ekspresif lainnya.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MANUSIA
1.
Faktor Genetika
(Hereditas)
Hereditas merupakan totalitas karaktiristik individu
yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi (baik fisik maupun
psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak
orang tua melalui gen–gen. Masa dalam kandungan dipandang sebagai periode yang
kritis dalam perkembangan kepribadian individu, sebab tidak hanya sebagai saat
pembentukan pola–pola pembentukan kepribadian, tetapi juga sebagai masa
pembentukan kemampuan–kemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu
terhadap kehidupan setelah kelahiran. Agar janin dalam kandungan pertumbuhannya
sehat, maka ibu yang mengandung perlu memerhatikan kesehatan dirinya, baik
fisik maupun psikis
Pengaruh gen terhadap kepribadian, sebanarnya
tidak secara langsung, karena dipengaruhi gen secara langsung adalah:
a.
kualitas sistem
saraf
b.
kesimbangan biokimia
tubuh, dan struktur tubuh.
Lebih lanjut dapat
dikemukakan bahwa fungsi hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan
kepribadian adalah:
§ sebagai sumber bahan
mentah (raw materials) kepribadian seperti fisik, intelegensi
dan temperamen.
§ membatasi perkembangan kepribadian (meskipun
kondisi lingkungan sangat kapasitas atau potensi hereditas), dan
§ memengaruhi keunikan
kepribadian.
2. Faktor
Lingkungan
Lingkungan adalah keseluruhan fenomena
(peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau social yang memengaruhi atau
dipengaruhi perkembangan individu. Faktor lingkungan yang dibahas pada paparan
berikut adalah lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa
a. Lingkungan
Keluarga
Lingkungan keluarga dipandang sebagai faktor
penentu utama terhadap perkembangan anak.
Alasan tentang pentingnya peranan keluarga bagi perkembangan
anak,
·
Keluarga merupakan kelompok social pertama
yang menjadi pusat indentifikasi.
·
Keluarga merupakan
lingkungan pertama yang mengenalkan nilai-nilai kehiduupan kepada anak.
·
Orang tua dan anggota keluarga lainnya
merupakan “significant people” bagi perkembangan kepribadiaan
anak
·
Anak banyak menghabiskan waktunya di
lingkungan keluarga.
Orang
tua mempunyai peranan sangat penting bagi tumbuh-kembangnya anak sehingga
menjadi seorang pribadi yang sehat, cerdas, terampil, mandiri, dan berakhlak
mulia. Seiring dengan fase perkembangan anak, maka peran orang tua juga
mengalami perubahan.
Menurut
Hamner dan Tuner peranan orang tua yang sesuai dengan fase perkembangan
anak adalah:
o
Pada masa bayi berperan sebagai perawat (caregiver)
o
Pada masa kanak – kanak sebagai
pelindung (protector)
o
Pada usia prasekolah sebagai pengasuh (nurturer)
o
Pada masa sekolah dasar sebagai pendorong (encourager)
o
Pada masa praremaja dan remaja berperan
sebagai konselor (counselor)
Selanjutnya faktor–faktor
lingkungan keluarga dipandang mempengaruhi perkembangan anak diklasifikasikan
dalam dua faktor, yaitu keberfungsian keluarga dan pola hubungan orang
tua-anak.
b. Lingkungan
Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan atau
pelatihan dalam rangka membantu para siswa agar mampu mengembangkan potensinya secara
optimal, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional,
social, maupun fisik-motoriknya. Hurlock mengemukakan bahwa sekolah merupakan
faktor penentu bagi perkembangan kepribadiananak, baik dalam cara berfikir,
bersikap, maupun berperilaku. Sekolah berperan sebagai subtitusi keluarga dan
guru berperan sebagai subtitusi orang tua. Michael Russel mengemukakan definisi
sekolah yang efektif, yaitu yang mengembangkan prestasi akademik, keterampilan
sosial, sopan santun, sikap positif terhadap belajar, absenteeism yang
rendah, melatih keterampilan sebagai bekal bagi siswa untuk dapat bekerja.
c.
Kelompok Teman Sebaya
(peer group)
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan
social bagi anak mempunyai peranan cukup penting bagi perkembangan dirinya.
Melalui kelompok teman sebaya, anak dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar
berinteraksi social (berkomunikasi dan bekerja sama), belajar menyatakan
pendapat perasaan orang lain, belajar tentang norma-norma kelompok dan
memperoleh pengakuan dan penerimaan sosial.
Pengaruh teman sebaya terhadap anak bisa
positif atau negatif. Berpengaruh positif, apabila para anggota kelompok itu
memiliki sikap dan perilakunya positif, atau berakhlak mulia. Sementara yang
negative, apabila para anggota kelompoknya berperilaku menyimpang, kurang
memiliki tatakrama dan berakhlak yang buruk.
Untuk mencegah terjadinya penyimpangan
perilaku remaja, khususnya dalam kelompok teman sebaya, maka perlu diperhatikan
hal sebagai beberapa hal berikut:
a.
Orang tua perlu menjalin hubungan yang
harmonis antara mereka sendiri (suami-istri) dan mereka dengan anak. Hal
ini perlu, karena pada umumnya perilaku menyimpang anak disebabkan oleh
keluarga yang tidak harmonis (broken home).
b.
Orang tua perlu mencurahkan kasih saying dan
perhatian kepada anak. Dengan kasih sayang ini anak merasa betah dirumah,
sehingga dia dapat mengurangi perhatiannya untuk bermain keluar.
c.
Orang tua berdiskusi
dengan anak tentang cara memilih atau bergaul dengan teman.
d.
Orang tua harus menjadi suri tauladan dan menanamkan
nilai–nilai akhlak mulia kepada anak, seperti persaudaraan, tolong menolong,
dan semangat dalam belajar
e.
Sekolah sebagai lingkungan keluarga setelah
rumah, perlu diciptakan sebagai lingkungan belajar yang mengfasilitasi
perkembangan siswa, baik aspek fisik, intelektual, emosi, social, maupun moral
spiritual.
3.
Media Massa
Salah satu media massa ini sangat menarik
perhatian warga masyarakat khususnya anak–anak adalah televisi. Televisi
sebagai media massa elektronik mempunyai misi untuk memberikan informasi,
pendidikan, dan hiburan kepada pemirsanya. Dilihat dari sisi ini televisi dapat
memberikan dampak positif bagi warga masyarakat (termasuk anak-anak), karena
melalui berbagai tayangan yang disajikannya mereka memperoleh:
a.
Berbagai informasi yang dapat memperluas
wawasan pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan.
b.
Hiburan, baik berupa film maupun musik, dan
c.
Pendidikan baik yang bersifat umum maupun
agama.
Tayangan–tayangan
televisi itu disamping memberikan dampak positif, juga telah memberikan dampak
negative terhadap gaya hidup masyarakat terutama anak–anak. Tayangan televisi
yang berupa hiburan, baik film maupun musik banyak yang tidak cocok untuk
ditonton oleh anak–anak. Santrock dan Yussen mengemukakan saran-saran
dari Dorothy dan Singer, tentang bagaimana membimbing anak dalam
menonton televisi,
sebagai berikut :
1. Kembangkan kebiasaan
menonton yang baik sejak awal kehidupan anak.
2. Doronglah anak untuk menonton program-progrram
khusus secara terencana, bukan menonton progam. Aktiflah bersama anak disaat
menonton progam-progam yang terencana tersebut.
3. Carilah program–progam
yang menonjolkan peran anak dalam kelomppok usianya.
4. Menonton TV hendaknya
tidak digunakan untuk mengganti kegiatan lain.
5. Lakukan pembicaraan
dengan anak tentang teema – tema yang sensiitif. Berilah mereka kesempatan
untuk bertanya tentang progam tersebut.
6. Seimbangkan antara aktifitas belajar dengan
menonton televisi. Anak–anak dapat menindak lanjuti progam–progam televisi yang
menarik.
7. Bantulah anak dalam
mengembangkan anak dalam menonton yang seimbang.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
bahwa perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke
arah yang lebih maju. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, diantaranya
faktor genetika, faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, teman
sebaya (peer group), media massa.
Faktor genetika merupakan totalitas karaktiristik individu yang
diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi (baik fisik maupun
psikis) yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari
pihak orang tua melalui gen–gen. Faktor lingkungan adalah keseluruhan fenomena
(peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang
memengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu dalam hal ini adalah faktor
lingkungan keluarga dan sekolah. Teman sebaya (peer group) merupakan
lingkungan social bagi anak yang dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar
berinteraksi sosial (berkomunikasi dan bekerja sama), belajar menyatakan
pendapat perasaan orang lain, belajar tentang norma-norma kelompok dan
memperoleh pengakuan dan penerimaan social, sedangkan media massa merupakan
media baik berupa media elektronik, cetak, maupun visual yang sarat dengan
berbagai informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Monks dan Haditono,
Siti Rahayu. 2004. Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai
Pembagiannya.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ø Rumini, Sri Dkk.
1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP Universitas Negeri
Yogyakarta.